5 Alasan Buruknya Performa Arema FC di BRI Liga 1 2023/2024: Bongkar Pasang dan Masih Gagal Garang

5 Alasan Buruknya Performa Arema FC di BRI Liga 1 2023/2024: Bongkar Pasang dan Masih Gagal Garang

5 Alasan Buruknya Performa Arema FC di BRI Liga 1 2023/2024: Bongkar Pasang dan Masih Gagal Garang Arema FC semakin terpaku di zona degradasi BRI Liga 1 2023/2024. Hal ini menyusul kekalahan mereka pada pekan ke-24 BRI Liga 1 2023/2024, melawan PSIS Semarang.

Pada pertandingan yang dihelat di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Senin (05/02), mereka digasak dengan skor 1-4.

Riyan Ardiansyah dan Alfeandra Dewangga masing-masing mencetak dua gol ke gawang Arema FC yang dikawal Julian Schwarzer. Sedangkan satu gol balasan Arema FC dicetak oleh Charles Lokolingoy.

Dengan kekalahan ini, Arema FC masih berada di posisi ke-16 klasemen sementara. Mereka baru mengoleksi 21 angka dari 24 laga.

Kekalahan ini juga menambah panjang catatan buruk Arema FC pada musim ini. Sementara, pada 13 laga sisanya, mereka harus menelan kekalahan. Empat kekalahan tersebut terjadi pada lima laga terakhir Arema FC.

Bagi Arema FC, hasil ini bisa dikatakan sebagai yang terburuk sejak era Liga 1. Ini menjadi catatan terlama mereka terjebak di zona degradasi dan gagal finis.

Ada sejumlah faktor yang bisa disebut sebagai penyebab buruknya performa Arema FC di Liga 1 BRI 2023/2024. Apa sajakah faktor-faktor tersebut? Berikut lima di antaranya.

5 Alasan Buruknya Performa Arema FC di BRI Liga 1 2023/2024: Bongkar Pasang dan Masih Gagal Garang

Bongkar Pasang Kerangka Tim

5 Alasan Buruknya Performa, Pada awal musim, Arema FC melakukan perombakan besar-besaran. Sejumlah pemain dilepas dan pemain baru didatangkan.

Pelatih Arema FC saat itu, I Putu Gede, melepas banyak pemain yang menjadi tulang punggung tim di musim sebelumnya, seperti Rizky Dwi. Di sisi lain, ia juga mendatangkan banyak pemain baru ke skuat Arema FC.

Hal ini memang wajar terjadi. Setiap koki memiliki resepnya masing-masing. Namun, pemain-pemain baru yang didatangkan relatif gagal memenuhi ekspektasi. Satu-satunya yang sukses adalah Gustavo Almeida, yang menjadi pencetak gol andalan Arema FC selama putaran pertama.

Pada pertengahan bursa transfer musim lalu, Gustavo dilepas ke Persija Jakarta. Kabarnya, dari peminjaman ini, Arema FC mendapat suntikan dana segar yang bisa digunakan untuk menata ulang komposisi pemain mereka.

Tak Ada Stabilitas

Kondisi Arema FC musim ini diperparah dengan tak adanya stabilitas di dalam tim. Hal ini tak lepas dari seringnya tim berganti nakhoda pada 2023/2024

Pada musim ini, setidaknya ada empat nama yang menjadi nahkoda Arema FC. Setelah I Putu Gede mengundurkan diri, dia digantikan Joko Susilo. Kemudian, tongkat komando kepelatihan dipegang oleh Kuncoro. Terakhir, singgasana kepelatihan Arema FC diduduki Fernando Valente.

Gonta-ganti pelatih bisa jadi merupakan hal yang bagus. Namun, bisa juga, pergantian ini membawa dampak yang kurang baik. Soal filosofi dan gaya bermain misalnya

Pelatih Arema FC, Fernando Valente, mengaku bahwa para penggawa Arema FC masih belajar beradaptasi dengan filosofi dan cara bermain yang diusungnya. Hal ini, menurut pelatih asal Portugal tersebut, merupakan hal yang sangat wajar.

Namun, di sisi lain, Valente juga harus menyadari bahwa waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi ini sangat terbatas. Saat ini, mereka hanya memiliki sepuluh pertandingan tersisa untuk menentukan nasib mereka.

Pertahanan yang Rapuh

Salah satu kelemahan Arema FC sejak awal musim lalu adalah soal pertahanan. Lini pertahanan Arema bisa dibilang sangat rapuh.

Sejauh ini, dalam 23 pertandingan, gawang Arema FC sudah jebol sebanyak 44 kali. Hal ini menjadikan Arema FC sebagai salah satu tim yang gawangnya paling banyak kebobolan, selain Persikabo 1973.

Jumlah kebobolan ini bukan semata-mata kesalahan penjaga gawang mereka, Julian Schwarzer. Sejauh ini, ia telah mencatatkan 87 penyelamatan dari 20 penampilan. Dengan catatan ini, ia menjadi salah satu penjaga gawang dengan penyelamatan terbanyak di Liga 1 BRI Liga 1 2023/2024.

Valente menyadari bahwa lini belakang Arema FC harus ditambal. Ia sudah beberapa kali mengubah komposisi pemain belakangnya. Belakangan, ia sempat mencoba menduetkan dua pemain asing, Charles Almeida dan Julian Guevara, untuk mengisi jantung pertahanan.

Namun, upayanya tersebut belum berjalan dengan baik. Pada pertandingan terakhir misalnya, gawang Arema dibobol empat kali oleh pemain PSIS Semarang.

Kurang garang memanfaatkan peluang

Tak hanya pertahanan yang rapuh, Arema FC juga ompong dalam menyerang. Secara statistik, Arema FC memiliki catatan buruk dalam mengancam gawang lawan.

Pelatih Arema FC, Fernando Valente, boleh saja mengakui bahwa timnya menguasai pertandingan. Namun, secara statistik, hingga paruh musim lalu, Arema FC menjadi salah satu tim yang paling sedikit mengancam gawang lawan, kendati efektivitasnya cukup baik.

Sayangnya, belakangan ini, efektivitas penyelesaian akhir Arema FC mengalami penurunan.

Pada laga kontra PSIS Semarang misalnya, Arema FC sempat melancarkan 18 tembakan. Namun, dari 18 tembakan tersebut, hanya tujuh yang tepat sasaran.

Tidak Bermain di Kandang Sendiri

Faktor lain yang juga bisa disebut sebagai penyebab buruknya performa Arema FC musim ini adalah tidak bermain di kandang sendiri. Usai Tragedi Kanjuruhan, Arema FC tak bisa bermain di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang.

Pada musim ini, Arema FC bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, yang merupakan kandang Bali United. Pada pertengahan musim ini, mereka sempat berencana untuk pulang kampung dan bermain di Stadion Gajayana Kota Malang. Namun stadion ini tidak memenuhi standar kelayakan. Wacana renovasi pun masih abu-abu.

Tidak bisa bermain di kandang sendiri membuat dukungan moril Aremania untuk Arema FC tidak seramai biasanya. Hal ini sangat mempengaruhi mental bertanding para pemain tim.

Di sisi lain, dengan status sebagai tim musafir, sisi bisnis klub juga ikut terpengaruh. Alhasil, mereka bisa saja kesulitan mencari pemain-pemain kelas wahid untuk memperkuat tim berlogo singa tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *