kegagalan Manchester United posisi di Liga Premier

kegagalan Manchester United posisi di Liga Premier

kegagalan Manchester United posisi di Liga Premier. Kenapa ketidakberhasilan Manchester United semestinya tidak mengagetkan siapa saja
Surprise paling besar mengenai Manchester United musim ini ialah beberapa orang kaget dengan kesusahan yang dirasakan Erik ten Hag dan teamnya.

United ada di posisi ke enam di Liga Premier , 11 point ada di belakang team posisi ke-4 Aston Villa dan tertaut delapan point dari Tottenham di posisi ke-5 — kekuatan tempat ke Liga Champions bergantung pada bagaimana kondisi musim ini. Sesudah tersisih dari Eropa dengan finish pada posisi terikuth group UCL di bulan Desember, kemungkinan untuk kembali lagi ke persaingan musim depan makin kecil.
Saat Anda mempunyai tim dengan pemain biasa saja dan pelatih yang termasuk dalam kelompok yang masih sama, United ada di lokasi yang semestinya. Tetapi karena mereka ialah team paling besar dan (secara bersejarah) paling sukses di liga paling besar di dunia, perjuangan United tetap membuat beberapa orang ketidaktahuan. Bagaimana club sehebat itu tetap membuat kerusuhan di atas lapangan?
Hasil seimbang 1-1 yang kacau-balau di hari Sabtu di Brentford , saat United entahlah bagaimana tidak berhasil menang walau pimpin di menit ke enam waktu tambahan, menyimbolkan apa yang terjadi pada team. Gol pengimbang Kristoffer Ajer di menit ke-99 ialah yang ke-13 kalinya musim ini di mana United kecolongan dalam kurun waktu 10 menit sesudah cetak gol, dan mereka saat ini mempunyai beda gol 0 — sesudah cetak 40 gol dan kecolongan 40.

kegagalan Manchester United posisi di Liga Premier

Telah satu cara maju dan satu cara undur semenjak Agustus kemarin. Menaklukkan Liverpool di perempat final Piala FA saat sebelum interval internasional. Lantas raih hasil seimbang di basis Brentford pada laga selanjutnya — ini ialah skema yang tetap terulang lagi.

Tetapi apa yang kita saksikan di United ialah pucuk dari masa panjang recruitment yang keliru. Ambil pilihan yang gampang. Dan minimnya kekejaman waktu memutuskan berkenaan personil dalam team. Jangan terlampau keras pada ten Hag dan beberapa pemainnya karena. Simpelnya, mereka tidaklah cukup bagus untuk ada di Manchester United. Ketidakberhasilan ini disebabkan karena mereka yang ada di atas mereka. Yakni beberapa eksekutif yang biarkan tim yang tidak mengagumkan ini dibuat.

Pemilik bersama Joel dan Avram Glazer. Bekas kepala eksekutif Ed Woodward dan gantinya. Richard Arnold. Ialah beberapa orang yang memantau pembangunan zaman pasca-Sir Alex Ferguson semenjak manager legendaris itu pensiun di tahun 2013. Sir Jim Ratcliffe dan team Ineos-nya. Yang sekarang mengontrol operasional sepak bola di club sesudah selesainya investasi minoritas mereka di bulan Februari. Ada pada awal proses perombakan susunan yang tidak berhasil dan membuat susunan yang bisa membuat club sukses kembali. Ini akan memerlukan waktu dan memerlukan kekejaman yang tidak pernah kelihatan di Old Trafford semenjak Ferguson pensiun.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *