Kane vs Bellingham Babak baru dalam persaingan

Kane vs Bellingham Babak baru dalam persaingan

Kane vs Bellingham Babak baru dalam persaingan. Kane versus Bellingham: Set baru dalam kompetisi epik Bayern-Madrid
Di lain sisi, semi-final Liga Champions hari Selasa ialah pertempuran di antara dua club yang, sepanjang sejarah Eropa mereka. Umumnya sama-sama membenci dan yang kompetisinya selalu eksplosif dan kadangkala penuh kekerasan.

Cerita yang terselinap dibalik permukaan itu ialah mengenai 2 orang Inggris yang berpotensi dan berambisi. Yang satu dilukiskan sebagai “Jonah”, “Albatross”, dan satu kembali yang dicintai semuanya orang karena, dalam istilah sepak bola, ia diberi berkah sentuhan Midas.

Ke-2  lawan itu, yang budaya dan bersaing ditakdirkan untuk salah pengertian dan iri keduanya, sudah pasti ialah Real Madrid dan tuan-rumah putaran pertama mereka Bayern Munich.
Ke-2  pemain Inggris itu ialah. Harry Kane dan Jude Bellingham — ada jarak satu dasawarsa di antara ke-2  pemain sepak bola luar biasa ini. Tetapi ada sebuah galaksi yang memisah Bayern dan Madrid di mana ke-2  pemain internasional Inggris itu sudah pergi, secara eksklusif, untuk coba memenangi laga legendaris yang diimpikan ini. piala yang cantik.

Kane vs Bellingham Babak baru dalam persaingan

Pertama kali: bukti mengenai bagaimana hati tim-tim ini pada keduanya, dan argumennya.

Laga khusus ini masih tetap jadi El Clasico Eropa , walaupun Madrid menantang Manchester City sedang masuk status itu.

Langkah untuk benarkan pengakuan itu ialah seperti berikut — Madrid dan Bayern sudah berjumpa 26 kali (12 kemenangan untuk team Spanyol, 11 untuk team Bavaria) dengan: 80 gol (Madrid 41 versus. Bayern 39). Sembilan kartu merah (lima Bayern, empat Madrid). Larangan stadion (Madrid), seorang fans yang memukul wasit (“Orang Edan Bernabeu “), larangan UEFA (Juanito dari Madrid). Eksekutif Bayern Uli Hoeness menyebutkan project Madrid ” Galactico ” bimbingan Florentino Pérez sebagai “sirkus badut ,” beradu penalti yang menegangkan (di mana. Bayern menang dan Sergio Ramos mengirimi penaltinya ke luar angkasa). Kekalahan untuk ke-2  team di kandang dan tandang (satu diantaranya tetap disebutkan oleh Pep Guardiola sebagai “kerusuhan paling besar dalam kehidupan saya sepanjang karier “). Tidak ada satu juga hasil seimbang 0-0, dan 20 piala Liga Champions dibagi di antara ke-2  club besar ini.
Saya cuma akan membuat sketsa perincian dari sejumlah peristiwa eksplosif dalam sejarah antagonisme yang panjang ini.

Sang “Orang Edan Bernabeu” mendapatkan panggilan malu-maluinnya di tahun 1976 saat ke-2  team main di semi-final Piala Eropa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *