Xavi menyesali wasit Buruk Barcelona tersingkir dari di Liga Champions

Xavi menyesali wasit Buruk Barcelona tersingkir dari di Liga Champions

Xavi menyesali wasit Buruk Barcelona tersingkir dari di Liga Champions. ‘Dia ialah musibah’: Xavi menyesali wasit yang ‘sangat buruk’ saat Barcelona tersisih dari Paris Saint-Germain di Liga Champions

Manager Barcelona Xavi mempersalahkan tersingkirnya teamnya dari Paris Saint-Germain di Liga Champions pada wasit Rumania István Kovács, yang performanya di putaran kedua perempat final hari Selasa disebut sebagai “musibah.”

Pimpin 3-2 sesudah laga pertama kali yang hebat di Paris. Barça pimpin tapi pada akhirnya kalah 4-1 saat malam itu dan agregat 6-4 saat kartu merah Ronald Araújo di set pertama mengganti posisi.

Barcelona terlihat akan melesat ke semi-final saat Raphinha buka score sejak awal kali dari dekat sesudah kerja cemerlang dari pemain remaja Lamine Yamal.

Tetapi, posisi berbeda saat bek Blaugrana Araújo mendapatkan kartu merah secara langsung karena jatuhkan Bradley Barcola saat dia berusaha cetak gol.

Ini sudah pasti adalah keputusan yang polemis, karena Araújo cuma lakukan sedikit contact dengan Barcola saat sebelum striker Prancis itu jatuhkan dianya ke tanah.

Itu ialah kartu pertama dari 12 kartu, termasuk tiga kartu merah. Yang diperlihatkan Kovács saat malam pemain Rumania itu secara cepat kehilangan kendalian atas laga.

Xavi menyesali wasit Buruk Barcelona tersingkir dari di Liga Champions

Xavi menyesali wasit Buruk Barcelona tersingkir dari di Liga Champions

PSG manfaatkan keunggulan numeriknya lima menit saat sebelum turun minum saat bekas pemain Barca Ousmane Dembélé membekap pemirsa tuan-rumah dengan gol yang masuk ke dalam sisi atas gawang.
Sepakan mendatar cemerlang itinha pada awal set ke-2  menyamai posisi, saat sebelum 2 gol dari Kylian Mbappé, gol pertama penalti sesudah João Cancelo dengan kikuk jatuhkan Dembélé. Mengirimi PSG ke semi-final untuk ke-3  kalinya dalam lima musim.

“Kami kecewa,” kata Xavi, menurut ESPN. “Kartu merah mengidentifikasi hasil seimbang. Kami terorganisir secara baik 11 versus. 11. Itu betul-betul mengganti segala hal. Untuk saya. mengirimi [Araújo] ke situ berlebihan.

“Wasitnya buruk sekali. Saya menjelaskan padanya jika ia ialah musibah. Ia mematikan dasinya. Saya tidak sukai bicara mengenai wasit, tetapi itu harus disebutkan. Saya tidak pahaminya. Tidak bagus bila harus bermain-main dengan 10 pemain, dan semenjak waktu itu. Ini ialah laga lain. Sepanjang yang kita bahas [tentang pertandingan], kartu merah mengidentifikasi segala hal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *