Dortmund Jadon Sancho mencari di di final Liga Champions

Dortmund Jadon Sancho mencari di di final Liga Champions

Bintang Borussia Dortmund Jadon Sancho cari penebusan di Wembley di final Liga Champions

Bintang Borussia Dortmund Jadon Sancho ialah orang pertama kali yang mengaku “ini cukup edan” dengan jalannya musim ini.

Winger gesit berumur 24 tahun ini sudah mainkan peranan penting diperjalanan team Jerman yang tidak tersangka ke final Liga Champions sesudah dia dipinjam dari Manchester United di bulan Januari – dengan Die Schwarzgelben saat ini ada di titik pucuk memenangi Piala Eropa ke-2  mereka di hari Sabtu di Stadion Wembley.

“Saya mengucapkan terima kasih ke team dan staff yang menyongsong saya kembali. Maka Anda ketahui, ini peristiwa yang menggembirakan,” kata Sancho saat interviu terbatas dengan Riset Olahraga Senior CNN Darren Lewis di Dortmund awal minggu ini.

“Sebenarnya, ini berasa tidak riil. Satu kali lagi, itu belum berkenaan saya. Saya percaya dalam sekian hari di depan mungkin saat kami lakukan perjalanan ke London, saat tersebut saya akan tersadarkan.. Tetapi saya berpikir tumbuh di Selatan [London], tersebut yang barusan diberikan ke Anda, itu ibarat sekeluarga besar… Itu penyebabnya saya merasakan benar-benar tersambung dengan Dortmund.

“Ini cukup edan, Anda ketahui, saya tidak berpikiran siapa saja akan menginginkan ini – saya ada di final Liga Champions, khususnya di negara asal saya. Saya cuma suka.”

Dortmund Jadon Sancho mencari di di final Liga Champions

Final di Wembley jadi kembalinya bintang Inggris tersebut. Ia berasal dari sejak awalnya yang simpel di Camberwell, London selatan, dan bermain sepak bola kandang di teritori Kennington Council.
Peluang memenangi hadiah paling besar club sepak bola di atas lapangan suci ialah suatu hal yang memotivasinya, tetapi. Wembley ialah tempat dan masa lalu yang sedikit menghantuinya. Sancho – bersama Bukayo Saka dan Marcus Rashford – tidak berhasil menyelesaikan penalti saat beradu penalti di final Kejuaraan Eropa 2020, yang mengakibatkan rangkaian penghinaan rasis di sosial media susul kekalahan Inggris dari Italia.

“Terkadang ini masih tetap ada di kepala saya. Saya pikir saya belum seutuhnya sembuh dalam soal itu, tetapi saya coba yang terbaik untuk menanganinya,” saya Sancho ke CNN Sport.

“Reaksi yang kami dapat dari hal tersebut, tidak baik. Ada di London, tidak dalam sejuta tahun kembali, saya menduga kami akan terima [itu], khususnya sebagai wakil negara kami. Itu ialah masa lalu yang saya coba blokir, tetapi, tahukah kamu, saya tidak dapat berlaku seolah-olah hal tersebut tidak ada. Jadi ini adalah masa lalu yang perlu Anda coba lalui dan berlaku positif.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *