Kylian Mbappé mengatakan ada ‘hal dan orang yang membuat saya tidak bahagia’ di musim terakhir di PSG
Superstar sepak bola Prancis Kylian Mbappé mengatakan bahwa ada “hal-hal dan orang-orang yang membuat saya tidak bahagia” selama musim terakhirnya di Paris Saint-Germain, dalam komentar pertamanya sejak kepindahannya ke Real Madrid.
Kepindahan pemain berusia 25 tahun itu ke ibu kota Spanyol dikonfirmasi pada hari Senin, mengakhiri salah satu kisah transfer terlama dalam sepak bola.
Mbappé berbicara pada konferensi media pada hari Selasa menjelang pertandingan persahabatan Prancis melawan Luksemburg dan menekankan bahwa kepindahannya yang telah lama dinantikan ke Madrid adalah sebuah “kelegaan,” dan juga menambahkan bahwa musim terakhirnya di Paris dipenuhi dengan emosi yang campur aduk.
Sambil mengatakan secara umum bahwa dia bahagia di musim terakhirnya, dia merinci satu aspek yang membuatnya tidak bahagia.
“Jadi saya berusaha bersikap positif mungkin. Dan seperti yang saya katakan, pelatih, para pemain, seluruh karyawan, semua orang di klub banyak membantu saya,” ujarnya kepada wartawan. “Tetapi tentu saja ada beberapa hal dan [beberapa] orang yang membuat saya tidak bahagia.”
Mbappé tidak menyebutkan atau mengatakan siapa dan apa yang membuatnya tidak bahagia selama tahun terakhirnya di klub.
Kylian Mbappé mengatakan ada di musim terakhir di PSG
Mbappé sudah lama dikaitkan dengan kepindahan ke. Los Blancos, bahkan sebelum ia menandatangani perpanjangan kontrak dua tahun – dengan opsi pemain untuk tahun ketiga – dengan PSG pada 2022.
Dia memainkan lebih dari 300 pertandingan untuk klub Prancis tersebut, mencetak golnya yang ke-250 pada bulan Maret dan memenangkan gelar Ligue 1 sebulan kemudian.
Namun musim terakhirnya di Paris dibayangi oleh spekulasi seputar masa depannya. Dan Mbappé mengakui pada hari Selasa bahwa dia telah diberitahu oleh beberapa orang di klub bahwa dia tidak akan bermain sama sekali musim lalu.
“Diberitahu ke saya, ditegaskan ke saya, disampaikan melalui media. Diutarakan di depan saya. Itu sangat jelas; Saya diajak bicara dengan kasar. Jadi, bagi saya, saya yakin bahwa saya tidak akan bermain,” ujarnya.
“Orang-orang yang menyelamatkan saya adalah [manajer]. Luis Enrique dan Luís Campos, direktur olahraga. Merekalah yang menyelamatkan saya.
