Kolombia melaju ke final Copa América saat emosi berkobar pasca pertandingan

Kolombia melaju ke final Copa América saat emosi berkobar pasca pertandingan

Kolombia melaju ke final Copa América saat emosi berkobar pasca pertandingan.

Kolombia melejit ke final Copa América susul kemenangan 1-0 atas Uruguay di Stadion Bank of America di Charlotte, Carolina Utara, dalam hari Rabu, namun kompetisi itu dirusak oleh panorama jelek seusai kompetisi selesai.

Jefferson Lerma membuat cuma satu gol kompetisi itu dalam menit ke-39 waktu Los Cafeteros perpanjang rekor tak pernah kalah mereka jadi 28 kompetisi.

Kompetisi itu terjadi hebat serta menghadirkan tujuh kartu kuning serta satu kartu merah seusai pemain Kolombia Daniel Muñoz dikeluarkan di sesi pertama seusai memperoleh kartu kuning ke-2 .

Kemurkaan bertambah berkobar seusai kompetisi.

Habis pluit akhir, pemain dari ke-2  regu masuk ke dalam lapangan tengah sebelumnya tayangan Fox Sports 1 tunjukkan pemain Uruguay masuk podium serta terikut perkelahian dengan pengagum.

Suatu petaka’
Kapten Uruguay José María Giménez mengucapkan seusai kompetisi kalau banyak pemain berupaya bela keluarga mereka serta mengatakan peristiwa dengan pencinta selaku “petaka.”

“Perbolehkan saya memberi kabar Anda suatu: mereka sebaiknya berwaspada lantaran ada keluarga di podium,” kata. Gimenez pada penyiar sah ke bahasa Spanyol.

“Sekiranya ada longsoran salju yang menempa keluarga kami, banyak pencinta di bagian spesifik di Kolombia – serta mereka tak memperbolehkan saya membahas perihal ini lewat mikrofon. Namun saya bakal mengucapkannya saat ini sebab  saya mengetahui saya dapat, apabila mereka tak memangkasmu sebelumnya.

Kolombia melaju ke final Copa América saat emosi berkobar pasca pertandingan

Kolombia melaju ke final Copa América saat emosi berkobar pasca pertandingan

“Ini yaitu petaka. Keluarga kami ada dalam bahaya. Kami mesti pergi ke podium buat bawa beberapa orang terkasih kami bawa bayi-bayi kecil yang anyar lahir. Suatu petaka.

“Tak ada satu lantas polisi waktu 1/2 jam penuh. Suatu petaka. Serta kamilah yang tunjukkan paras kami buat orang yang kami kasihi. Moga-moga, beberapa orang yang menggelar ini dapat lebih berwaspada kepada keluarga, penduduk, serta lingkungan sekitaran stadion, sebagai suatu petaka.

“Sebab semuanya permainan itu sama. Keluarga kami menanggung derita sebab beberapa orang yang minum 2 gelas alkohol. Tidak mengerti trik minum serta bertingkahlaku seperti beberapa anak dan tak santun. Saya mengharapkan mereka berwaspada di kompetisi seterusnya serta ini tidak berlangsung kembali sebab ini yaitu petaka.”

Tubuh sepak bola Amerika Selatan – CONMEBOL – mengucapkan faksinya “dengan berani mengazab” peristiwa itu.

“Tugas kami mulai kepercayaan kalau sepak bola mempertautkan serta mempersatukan kita, lewat beberapa nilai positifnya,” tuturnya dalam pengakuan habis kompetisi.

“Kami mengundang seluruh orang di beberapa hari yang ada buat mengeluarkan semuanya semangat mereka buat memberi dukungan. Timnas mereka serta melaksanakan acara pesta yang gak terabaikan.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *