Hotel syariah yang sedang viral! Inilah cara untuk check-in

Hotel syariah yang sedang viral! Inilah cara untuk check-in

Hotel syariah yang sedang viral! Inilah cara untuk check-in Hotel syariah menjadi pilihan bagi para pelancong yang mengedepankan prinsip-prinsip syariat Islam dalam kehidupannya. Lantas, bagaimana tata cara check in di hotel ini?

Hotel bintang 4 ini merupakan hotel syariah pertama dalam jaringan Archipelago International di Indonesia.

Berbeda dengan hotel konvensional, para pelancong harus memperhatikan betul aturan-aturan yang berlaku di hotel syariah. Hotel yang menerapkan syariat Islam ini memiliki aturan tersendiri yang berbeda dengan hotel konvensional.

General Manager (GM) Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center, Nadia Idris menjelaskan bagaimana cara check-in di hotel syariah. Pada intinya, proses check-in di hotel syariah tidak jauh berbeda dengan hotel pada umumnya.

Hotel syariah yang sedang viral! Inilah cara untuk check-in

“Untuk check in, kita sebenarnya biasa saja. Bedanya, ketika ada pasangan (laki-laki dan perempuan), kami pasti meminta KTP atau Kartu Tanda Penduduk dengan alamat yang sama. Karena pada umumnya, suami istri memiliki alamat yang sama,” jelas Nadia, Sabtu (27/7/2024) akhir pekan lalu.

Nadia menambahkan, pihak hotel juga telah mencantumkan aturan wajib menunjukkan KTP bagi pasangan suami istri saat check in di bagian Syarat & Ketentuan saat tamu memesan kamar hotel Aston Pekalongan Syariah.

Setiap reservasi, dari web atau OTA, di dalam Syarat dan Ketentuan yang sudah kami sampaikan, sudah kami cantumkan di situ, kalau berpasangan wajib mengirimkan atau menyiapkan KTP dengan domisili yang sama, atau bukti lain bahwa sudah menikah, kata Nadia.

Ketika tamu tiba di hotel, pihak hotel, kata Nadia, akan mengeluarkan surat konfirmasi ulang, sehingga tamu diwajibkan untuk menunjukkan KTP atau bukti pernikahan lainnya.

“Ketika mereka booking langsung ke hotel, kita pasti akan mengeluarkan surat konfirmasi ulang, atau kita sebutkan di situ, kalau kita juga meminta mereka untuk memberikan identitas tersebut,” kata Nadia.

Bagaimana dengan Tamu Wisatawan Asing?

Aturan yang sama juga berlaku untuk turis asing. Bagi tamu turis asing yang datang berpasangan, mereka juga akan diminta untuk menunjukkan bukti pernikahan. Jika tidak bisa menunjukkannya, mereka bisa ditolak untuk check-in di hotel.

Kalau dia tidak bisa menunjukkan itu, berarti dia harus menunjukkan identitas atau bukti lain bahwa dia sudah menikah, mungkin foto, atau surat nikah yang berbeda di negaranya, mungkin dia punya tanda atau bukti bahwa dia sudah menikah, jelas Nadia.

Bagi pelancong yang datang sendiri dan memesan kamar hotel untuk dirinya sendiri, Anda harus menunjukkan kartu identitas saat check-in untuk konfirmasi.

Hotel Syariah Memiliki Pasarnya Sendiri, Tidak Takut Kesepian

Ceruk pasar khusus yang ternyata cukup menjanjikan. Mereka tidak akan takut jika hotel syariah sepi tamu.

Hotel syariah menerapkan prinsip-prinsip syariat Islam dalam setiap pelayanan yang mereka berikan kepada para tamu. Tamu yang membutuhkan layanan syariah Islam tentu akan memilih hotel ini.

Namun pada kenyataannya, tamu biasa juga tertarik untuk mencoba layanan hotel syariah. General Manager (GM) Aston Pekalongan Syariah Hotel & Conference Center, Nadia Idris mengaku sejauh ini belum ada kendala terkait okupansi di hotel syariah.

“Insya Allah sejauh ini tidak ada kendala. Seperti tadi tamu kami tidak hanya muslim, ada juga tamu non muslim,” kata Nadia kepada detikTravel, beberapa waktu lalu.

Nadia mengakui, hotel syariah memang sangat segmented. Namun hal itu tidak menjadi masalah, karena tamu non-muslim tetap diperbolehkan menginap di hotel syariah.

“Memang segmented karena berbasis syariah, tapi kami tetap terbuka untuk semua non muslim. Jadi untuk non-muslim, misalnya tidak berkenan dengan murottal, di setiap kamar ada pengatur volume, kalau tidak berkenan tinggal dimatikan saja,” imbuh Nadia.

Diakui Nadia, tamu hotel Aston Syariah Pekalongan sangat beragam. Tidak terbatas pada peserta acara-acara keagamaan yang populer di kota Pekalongan.

Kami adalah niche market, segmented, sejauh ini tidak hanya tamu yang memiliki acara keagamaan atau haul yang sedang tren di Pekalongan. Tapi kita juga banyak tamu dari korporasi, travel agent misalnya. Ada yang untuk umroh, ada yang dari asosiasi, kedokteran, dari pemerintah juga pernah, kata Nadia.

Selama 9 bulan beroperasi, hotel syariah pertama di Indonesia milik Archipelago International ini tidak takut sepi tamu karena berpegang teguh pada prinsip-prinsip syariah Islam.

“Tamu kami tidak hanya dari kalangan wisatawan, tapi juga dari korporasi yang membuat acara, tidak hanya acara keagamaan,” pungkas Nadia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *