Korban Fetisisme Seksual Mengaku Diikat Oleh Pria Buat Onani Seorang gadis berusia 15 tahun diduga menjadi korban pembuatan video fetisisme seksual oleh seorang pria di Lebak, Banten. Meski belum sepenuhnya pulih, korban mengaku masih berusaha menghilangkan trauma.
Korban mengaku kaget ketika video masturbasi yang dilakukan oleh seorang pria berinisial WY (24) tersebar di kampungnya pada pertengahan tahun 2024. Di samping WY, ada seorang perempuan yang diikat dengan mata tertutup.
“Saya sangat kaget ketika diberitahu ada video itu. Saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan, karena saya diminta oleh WY untuk membuat video yang terlihat seperti penyekapan. Persis sama seperti yang ada di video yang viral itu,” ujar seorang korban perempuan (15) yang tidak bisa disebutkan namanya, Senin (23/9/2024).
Korban mengenal WY, terduga pelaku, setelah bergabung dengan klub futsal pada tahun 2021. Pelaku menjabat sebagai pelatih futsal putri.
Pada tahun 2022, saat korban berusia 13 tahun atau masih berstatus pelajar SMP, pelaku meminta bantuan untuk mengerjakan tugas kuliah berupa video penyekapan. Korban menyanggupinya tanpa curiga.
Korban Fetisisme Seksual Mengaku Diikat Oleh Pria Buat Onani
Mengetahui video pencabulan yang dilakukan oleh pelaku tersebar pada tahun 2024, korban mengaku trauma dan waspada terhadap orang baru di sekitarnya. Bahkan, korban tidak dapat menceritakan hal ini kepada ibunya.
“Saya benar-benar trauma, sampai sekarang pun saya masih takut, jadi lebih waspada sama orang baru, apalagi kalau diajak pergi,” ujarnya.
Ketika trauma belum pulih, lanjut korban, video fetisisme perempuan terikat itu semakin menyebar. Pada titik ini, korban dan korban lainnya sepakat untuk mengumpulkan bukti-bukti. Para korban juga melaporkan kasus ini ke polisi.
“Kami mulai sadar bahwa ini tidak bisa didiamkan, bisa jadi ada korban baru. Jadi kami bersama korban lain mulai mengumpulkan bukti dan melapor ke polisi,” jelasnya.
Ibu korban yang juga tidak bisa disebutkan identitasnya membenarkan adanya perubahan sikap dari putrinya. Butuh waktu lama bagi ibu paruh baya ini untuk membujuk putrinya agar mau bercerita.
“Saat video itu menyebar dan menjadi pembicaraan di kampung, putri saya belum bercerita sama sekali. Baru belakangan ini anak saya berani cerita kalau dia diikat oleh WY,” ujar ibu korban.
Ibu korban mengaku sempat marah kepada pelaku. Ia tidak menyangka pria yang dikenal baik olehnya itu tega memperdaya anaknya.
“Saya marah, sangat marah kepada WY ketika mendengar anak saya juga diikat seperti itu. Anak saya masih SMP saat itu dan saya hanya ingin membantunya mengerjakan tugas sekolah, tapi malah begini,” katanya.
Polisi Mulai Memeriksa Saksi-Saksi
Polisi tengah menyelidiki kasus pria yang diduga memiliki kelainan seksual terhadap wanita yang diikat di Kecamatan Warunggunung, Lebak, Banten.
“Kami sudah memeriksa tiga orang saksi dari pihak pelapor dan keluarga,” kata Kanit II Satreskrim Polres Lebak Ipda Petra kepada wartawan, Jumat (20/9).
Perta menjelaskan, ada dua laporan terkait dugaan pencabulan terhadap wanita terikat yang terjadi di Warunggunung. Dua laporan tersebut diterima polisi pada Rabu (18/9) malam. Kedua laporan tersebut dibuat oleh dua orang siswi SMA yang diduga menjadi korban dari wanita yang diikat tersebut.
Hingga saat ini, Petra belum bisa menjelaskan lebih detil mengenai kasus tersebut karena masih dalam proses penyelidikan. Terlapor akan segera dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.