Kisah Korban Cat Calling di Jakarta Selatan, Ditawari Ojol Nonstop

Kisah Korban Cat Calling di Jakarta Selatan, Ditawari Ojol Nonstop

Kisah Korban Cat Calling di Jakarta Selatan, Ditawari Ojol Nonstop Seorang perempuan berinisial A mengalami pelecehan verbal (cat calling) oleh pengemudi ojek online (ojol) di Stasiun Kebayoran, Jakarta Selatan. Korban berharap agar keamanan di setiap stasiun ditingkatkan.

“Harapan saya ada peningkatan keamanan di semua stasiun, terutama Kebayoran Lama,” kata A saat dihubungi, Jumat (16/8/2024).

Dia juga berharap pihak berwenang menertibkan ojek pangkalan dan perusahaan menertibkan mitra ojol yang melanggar aturan. Selain itu, dia berharap tindakan kekerasan verbal tidak dianggap sebagai hal yang biasa.

Kisah Korban Cat Calling di Jakarta Selatan, Ditawari Ojol Nonstop

“Perusahaan harusnya lebih tegas memberikan sanksi untuk kasus seperti ini. Jangan dijadikan sesuatu yang normal yang harus ditoleransi. Saya rasa perempuan-perempuan lain juga setuju, karena masih banyak yang mengalami tapi takut untuk bersuara,” ujarnya.

Korban berharap ada kebijakan untuk mencegah hal serupa terulang kembali. Ia juga berharap agar masyarakat lebih memperhatikan kasus-kasus pelecehan yang masih dianggap lumrah dan tabu untuk diungkap.

Cat Calling Meresahkan

Perempuan korban cat calling menjelaskan kasus pelecehan yang videonya menjadi viral tersebut. Korban mengatakan pengemudi ojol tersebut tidak berhenti menawarkan jasa ojek meski ia sudah menyatakan menolak tawaran tersebut.

“Saya sedang berada di pinggir jalan. Mereka memanggil saya dan menawari saya ojek tapi tidak ada yang mau,” kata A.

A menjelaskan bahwa ia sempat menolak tawaran ojek tersebut karena ingin naik KRL di Stasiun Kebayoran. Namun, ia mengatakan salah satu pelaku bertindak agresif dengan mendekati tubuhnya yang membuatnya tidak nyaman dan takut.

“Bahkan, salah satu pelaku juga agresif dengan mendekati saya dengan jarak yang sangat dekat. Otomatis membuat saya tidak nyaman, takut dan mawas diri,” katanya.

A akhirnya marah dan sempat adu mulut dengan driver ojol tersebut. Ia semakin was-was karena si driver ojol semakin mendekatkan tubuhnya.

“Satu, dua, tiga kali mungkin tidak apa-apa, tapi kalau sudah nonstop memaksa dan mendekat ke saya, saya jadi risih dan khawatir hingga akhirnya saya kesal, saya marah,” tambahnya.

A mengaku sempat terlibat adu mulut ketika tidak tahan dengan tindakan oknum ojol tersebut. A kemudian melaporkan driver ojol tersebut ke satpam.

“Setelah saya marah, mereka marah lagi. Dengan alasan ‘cuma nawarin ojek’. Saya sempat adu mulut dengan dia. Dia juga bersikap agresif dan melotot tidak terima, padahal dia itu tukang ojek, kenapa harus memberhentikan dan memaksa orang,” katanya.

Setelah video tersebut menjadi viral, A juga mendapat pengakuan dari warganet lain yang juga mengaku mengalami hal serupa di Stasiun Kebayoran.

Viral Ojol Cat Calling

Sebuah video seorang driver ojol yang diduga melakukan pelecehan verbal dengan melakukan cat calling menjadi viral di media sosial. Namun, driver ojol yang diduga melakukan cat calling tersebut mengelak saat dilabrak.
Dalam video yang beredar, tampak wanita yang menjadi korban berjalan bersama petugas keamanan di Stasiun Kebayoran menghampiri driver ojol yang diduga melakukan pelecehan verbal. Saat dikonfirmasi terkait dugaan pelecehan verbal tersebut, pengemudi ojol mengaku hanya menawarkan jasa ojek.

Petugas kemudian meminta pengemudi ojol tersebut untuk datang ke Stasiun Kebayoran untuk melakukan klarifikasi. Namun, pengemudi ojol tersebut menolak.

“Jadi saya salah apa?” kata pengemudi ojol tersebut.

“Bukan, begini, Pak. Saya tidak menghakimi salah, tapi hanya dimintai keterangan. Ibu ini merasa, katanya mengalami tindakan yang tidak menyenangkan,” kata petugas.

“Tidak menyenangkan bagaimana?” kata si pengemudi ojol.

Si driver ojol kembali menolak. Video tersebut sudah diputar sebanyak 2,3 juta kali dan mendapat 4.988 komentar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *