Barcelona hanya bisa menyalahkan diri sendiri setelah meledak vs PSG. Kenapa Barcelona cuma dapat mempersalahkan diri kita sesudah meletus versus PSG
Penantian Barcelona untuk performa semi-final Liga Champions pertama semenjak 2019 bersambung sesudah team bimbingan Xavi Hernández kalah menantang Paris Saint-Germain di hari Selasa susul kartu merah pada set pertama Ronald Araújo di Stadion Olimpiade.
Barça pimpin 1-0 saat malam itu, agregat 4-2 sesudah kemenangan putaran pertama minggu kemarin di Paris, saat Araujo dengan enteng jatuhkan. Bradley Barcola di luar kotak penalti di menit ke-29. Wasit secara cepat memberikan kartu merah. Dan dengan itu keinginan Barça untuk capai 4 besar pupus sekencang Barcola jatuh ke geladak, dengan laga usai dengan agregat 6-4.
Kembalinya PSG dipegang oleh Ousmane Dembele sekembalinya ke Barcelona. Ia tinggalkan Barca ke Prancis musim panas lantas dengan nilai transfer €50 juta dan siulan seru menyongsong tiap sentuhannya. Ia sanggup tersenyum saat menyamai posisi saat sebelum turun minum. Manfaatkan operan silang Barcola untuk membikin teamnya menyamai lagi posisi. Itu adalah gol ke-3 yang dia bikin musim ini — dua salah satunya terbentuk saat menantang Barca pada minggu kemarin.
Barca mungkin memandang kehancuran mereka karena bermain-main dengan 10 pemain, tetapi realitanya mereka membuat jalan PSG kembali lagi ke permainan jadi gampang. Vitinha tidak terkawal di pinggir kotak penalti dari sepak pojok di menit ke-54. Ia sukses melepas shooting ke pojok bawah gawang dan, pas sesudah satu jam berakhir. João Cancelo memberi umpan ke Dembele dalam kotak penalti. Kylian Mbappé , yang tidak disebut namanya di putaran pertama, mengirim penalti yang dibuat untuk memberikan PSG keunggulan dalam laga itu.
Barcelona hanya bisa menyalahkan diri sendiri setelah meledak vs PSG
Team tuan-rumah memang memiliki kesempatan untuk menyamai posisi. Tetapi mereka tiba dan pergi, dengan Mbappé menambah gol ke-2 nya lewat serbuan balik di menit ke-89 untuk pastikan lolosnya PSG ke semi-final saat suar dihidupkan di pertandingan tandang di seksi ke-2 . Ada di belakang gawang di mana ia barusan cetak gol.
Bila ini ialah akhirnya laga yang hiruk-pikuk ini, kecil peluangnya ini bisa menjadi akhirnya kompetisi yang makin mengalami perkembangan di antara ke-2 club. Manager. Luis Enrique ada di ruangan mengganti Barca di tahun 2017 saat mereka menaklukkan PSG 6-1 untuk menangani minus 4-0 pada putaran pertama. Sekarang ia sudah menolong PSG mengubah kekalahan putaran pertama persaingan itu untuk pertamanya kali. Saat sebelum laga, ia menjelaskan ia percaya hal tersebut bisa terjadi.
Antara dua come-back itu. PSG sudah datangkan Neymar , Lionel Messi dan Dembele dari Barca, sedangkan mereka menaklukkan team Catalan di. Camp Nou saat kedua pihak berjumpa di tahun 2021 di set 16 besar, Mbappé cetak hattrick di kesempatan tersebut. Semua faktor itu menambahkan keunggulan pada laga ini dan hal tersebut kelihatan terang di sini. Dengan kedatangan polisi lebih banyak dan beberapa simpatisan meneriakkan ketaksukaan mereka. Keduanya selama seharian di kota sampai ke stadion di Montjuic.