Real Madrid memberi pelajaran kepada Man City

Real Madrid memberi pelajaran kepada Man City

Real Madrid memberi pelajaran kepada Man City . Real Madrid memberikan pelajaran ke Man City dalam laga epik Liga Champions
MANCHESTER Inggris — Terang jika Manchester City sudah menguatkan diri mereka di barisan elite sepak bola semenjak Sheikh Mansour bin Zayed al Nahyan mulai lakukan alih bentuk club di tahun 2008, tetapi Real Madrid menempati eselon lebih tinggi dalam hierarki sepakbola, memberi pengingat yang menyakitkan dengan melepas kedudukannya. Juara Eropa dan akhiri keinginan Pep Guardiola untuk raih double-treble.

Kemenangan hari Rabu ini harus jadi pengingat jika Real Madrid jangan disepelekan atau diacuhkan, bahkan juga menantang team sehebat City bimbingan Guardiola.
Sepakan penalti Antonio Rudiger yang diubah kece dalam beradu penalti diakhir laga perempat final yang mencekam ini pastikan kemenangan beradu penalti 4-3 untuk Real sesudah bermain seri agregat 4-4 dalam dua laga. City memimpin ke-2  laga — khususnya di putaran kedua — tetapi Real ialah Real, juara Piala Eropa/Liga Champions sekitar 14 kali. Dan mereka mempunyai sejarah saat menuntaskan pekerjaannya. Bahkan juga juara treble Guardiola juga tidak sanggup menanganinya.

“Kami bertahan dengan, baik sekali malam hari ini.” Kata pelatih Real Carlo Ancelotti. “Ini mengenai keberlangsungan hidup. Madrid ialah club yang selalu berusaha untuk tetap bertahan pada kondisi di mana kelihatannya tidak ada jalan keluar — tetapi kami selalu temukan jalan.”

Satu tahun lalu, City menaklukkan Real 4-0 di putaran kedua semi-final diperjalanan mereka memenangi Liga Champions untuk pertamanya kali menantang Inter Milan di Istanbul. Kemenangan dan performa mereka menyaratkan perubahan kesetimbangan kemampuan di Eropa. Di mana kemampuan-kekuatan lama ditaklukkan oleh team berbakat yang dibuat oleh kekayaan dan ketrampilan beberapa pemiliknya di Abu Dhabi. Tetapi walau City sudah jadi kemampuan menguasai di Inggris. Melampaui Manchester United , Liverpool , Arsenal , dan Chelsea yang bersejarah semakin sukses. Liga Champions  lebih susah untuk dikalahkan.

Real Madrid memberi pelajaran kepada Man City

Tidak pernah ada juara treble di zaman Liga Champions pasca-1992 — United, Inter Milan, Barcelona (dua kali), Bayern Munich (2x) — yang sanggup menjaga mahkota Eropa dari 3 keberhasilan mereka pada musim selanjutnya. Real ialah salah satu team yang menjaga gelar Liga Champions semenjak tahun 1992, yang bermakna City selalu mempunyai gunung yang perlu didaki.

Tetapi City sudah jadi demikian kuat di bawah bimbingan Guardiola hingga mereka terlihat siap untuk menantang trend musim ini. Cerita dalam laga ini – 33 shooting sebanding delapan shooting Real. Dan supremasi kepenguasaan bola hingga jumlah umpan mereka, 919. Lebih dari 2x lipat 458 yang diraih team bimbingan. Carlo Ancelotti – cuma berperan untuk mengutamakan bagaimana City bisa membungkam dan mencekik musuh. Mereka tidak berhasil manfaatkan supremasi mereka. Dan Real hasilkan performa lebih disangkutkan team tidak diunggulkan secara bertahan di dalam. Serang lewat serbuan balik dan memercayakan performa hebat dari penjaga gawang mereka Andriy Lunin untuk selalu bertahan di dalam permainan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *