Kegagalan Son menunjukkan gelar Liga Premier

Kegagalan Son menunjukkan gelar Liga Premier

Kegagalan Son menunjukkan gelar Liga Premier . Ketidakberhasilan Son memperlihatkan gelar Liga Premier akan dimenangi sejumlah inch
Gelar Liga Premier dimenangi pada sebuah musim, tetapi ada selalu peristiwa pemasti yang tentukan kesuksesan atau ketidakberhasilan, dan, untuk sebentar, pemain Tottenham Son Heung-Min bernasib yang sama dengan Arsenal dan Manchester City. kaki.

Saat dia berlari ke arah gawang Manchester City di menit ke-86 di Stadion Tottenham Hotspur, Son akan menggerakkan Arsenal ke arah titel juara pertama mereka di dalam 20 tahun atau membuat City makin dekat sama gelar ke-4 beruntun.

Bukti jika City saat ini akan hadapi West Ham United di Stadion Etihad di hari Minggu dengan ketahui jika kemenangan akan pastikan mereka jadi team pertama kali dalam sejarah sepak bola Inggris yang mengunci empat gelar beruntun beberapa disebabkan karena Son yang melewati kesempatan emas untuk menggagalkan. cetak gol pembuka Erling Haaland dan menyamai posisi untuk Spurs bimbingan Ange Postecoglou.
Dengan penjaga gawang alternatif Stefan Ortega yang perlu ditaklukkan, Son memiliki ke-2  pojok gawang untuk diincar. Tetapi dia arahkan shooting rendahnya terlampau dekat ke Ortega, yang memblok usaha itu dengan kaki kanannya yang terulur.

Kegagalan Son menunjukkan gelar Liga Premier


Andaikan Son cetak gol, pendulum dalam pemburuan gelar Liga Premier akan balik ke pesaing seru Tottenham, Arsenal, dengan tinggalkan City pada posisi ke-2  ada di belakang The Gunners dengan beda gol mendekati laga paling akhir musim ini. Saat Son sukses cetak gol. Manager City Pep Guardiola memegang kepalanya saat sebelum jatuhkan dianya ke tanah karena cemas dan lega saat Ortega selamatkan teamnya.

Anda cuma dapat memikirkan bagaimana reaksi manager Arsenal Mikel Arteta dan beberapa pemainnya saat kesempatan terbuka untuk Son. Mungkin suatu hal yang serupa dengan euforia yang secara cepat di ikuti oleh duka cita yang menganiaya. Saat tersebut gelar betul-betul ada dalam kesetimbangan — sepersekian detik nyaris di musim akhir dengan 38 laga.

Tetapi saat ke-2  team tinggalkan lapangan, City telah pastikan kemenangan 2-0. Haaland cetak lagi gol, dari titik penalti karena pelanggaran Pedro Porro pada Jérémy Doku . Cuma empat menit sesudah Son sia-siakan kesempatan untuk menyamai posisi. Realita pahit dari score akhir tidak menerangkan apa yang mungkin terjadi untuk Spurs dan Arsenal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *